Milah Smart |
Sahabat Mila, ini namanya Pak Jalaluddin (51 tahun). Beliau adalah suaminya Ibu Siti Masuro (47 tahun). Dari pernikahnya, mereka dikaruniai tujuh (7) orang anak. Walau berprofesi sebagai petani, beliau mampu mengantarkan putri keduanya lulus S2 di kampus ternama di Lampung. Pak Jalal (sapaan akrabnya) tinggal di desa Kuningan Sari pekon Datar Lebuay kabupaten Tanggamus.
Pak Jalaluddin |
Gambar ini saya ambil kemarin (31/05/2019) saat saya menamani beliau mengambil air gula Aren di kebunnya. Kalau orang sunda bilang "Nyandak Gula Aren di kebon".
Sejak 24 tahun silam (1995) beliau sudah menekuni pekerjaan ini. Menurutnya, perlu waktu 5-10 tahun untuk menunggu sekaligus merawat pohon aren ini. Baru setelah itu, pohon aren siap untuk dijadikan deresan gula. Ada beberapa alasan mengapa beliau menekuni nderes gula sampai hari ini. Yaitu ketekunan, kesabaran dan keyakinan.
Pertama, kalau dalam proses nderes ini tidak tenun, tidak diambil dan dibersihkan setiap pagi dan sore, maka tidak akan berhasil dan tidak bisa mengeluarkan air.
Yang ketiga, kita harus yakin sama Allah yang maha luas pemberiannya. "Ini pohon aren tidak pernah kami tanam, tapi ada sendiri, langsung Allah yang menumbuhkan di kebun kami." Subhanallah.
Begitulah cara Allah memberikan rezeki kepada hambaNya. Rezeki sudah Allah siapkan. Tinggal kitalah yang bergerak untuk menyejemputnya.
Kita doakan ya, semoga Pak Jalal dan keluarganya selalu diberikan kesehatan, kelancaran rezeki dan selalu diberikan keberkahan dalam setiap aktivitasnya. Aamiin Allahumma Aamiin.
Semoga bermanfaat.
Pak Jalaluddin |
Pertama, kalau dalam proses nderes ini tidak tenun, tidak diambil dan dibersihkan setiap pagi dan sore, maka tidak akan berhasil dan tidak bisa mengeluarkan air.
Kedua, tentang kesabaran. Kadang-kadang kalau nderes ini ada yang diambil sama binatang (biasanya binatang beruang, kalau dulu sering ada gembul) kadang juga diambil sama orang yang menginginkan. Jadi kita hanya bisa pasrah aja. Oh ini berarti bukan rezeki saya.
Pak Jalaluddin |
Yang ketiga, kita harus yakin sama Allah yang maha luas pemberiannya. "Ini pohon aren tidak pernah kami tanam, tapi ada sendiri, langsung Allah yang menumbuhkan di kebun kami." Subhanallah.
Pohon Aren - Pak Jalaluddin |
Begitulah cara Allah memberikan rezeki kepada hambaNya. Rezeki sudah Allah siapkan. Tinggal kitalah yang bergerak untuk menyejemputnya.
Kita doakan ya, semoga Pak Jalal dan keluarganya selalu diberikan kesehatan, kelancaran rezeki dan selalu diberikan keberkahan dalam setiap aktivitasnya. Aamiin Allahumma Aamiin.
Semoga bermanfaat.
Amiiin! Semoga pak Jalal sehat selalu dan diberikan rezeki yang berlimpah. Makasih inspirasinya kak :)
BalasHapusAamiin allahumaa aamiin. Hatur nuhun kak Gilang sudah mampir
HapusBelajar yakin, sabar dan berlapang dada. Keren sekali sosok Pak Jalal ini, selalu berpikiran positif dan banyak memberikan pelajaran dalam kehidupan.
BalasHapusSemangat terus Kak
Siap. terima kasih kak
HapusContoh orang indlnesia yanvnasionalis ya gini. Bukan di senayan sana. Sangat menginspirasi.
BalasHapusInspiratif ceritanya
BalasHapusHatur nuhun kak
Hapuskeren pak jalal, ilmu yakin atau bisa juga disebut tauhid ekonominya mantaap, sama seperti kita yang aktif nulis di blogger, yakin aja bakal ada yang baca, masalah ada atau enggak itu urusan yg kesekian, hehe
BalasHapusNulis aja yang konsisten, nanti juga cuan dateng dengan telaten. Betul ndak kak?
Hapus