Folosofi Nama Milah Smart |
Assalamualaikum, selamat pagi sahabat Mila. Semoga selalu dalam kedaan sehat dan berbahagia. Banyak yang tanya (baik langsung maupun lewat pesan)
"Teh Mila, nama aslinya Milah Smart ya?"
"Mila, Milah Smart adalah nama pemberian orang tuamu kah?"
"Ustadzah Mila, Milah Smart itu lembaga ya?",
Hhee, bukan teman-teman, Mila Smart itu adalah nama Pena atau nama panggung. Eaa, sah-sah aja kan kalau kita punya nama panggung. Untuk lebih jelasnya, maka pada kesempatakan kali ini, Mila akan share tentang kisah dibalik nama Mila.
Awalnya,
Mila memiliki nama Zam Zam Jamiatu Sholehah. Nama ini adalah nama yang diberikan oleh
kakek Mila (Ayah dari Ibu). Diambil karena ada filosofinya. Mau tau?
Sejak Mila berumur tiga bulan (dalam perut Ibu Siti Masuro), sampai
Mila lahir ke dunia dan berumur tiga bulan bayi, Ayah Mila memiliki deresan gula
aren (gula merah).
Setiap pagi dan sore hari, Ayah mengambil air gula aren itu. Tumpah
ruah seperti air zam zam di kota Mekah. Karenanya nama itu disematkan pada Mila. Ayah dan ibu pun setuju dengan nama itu.
Namun setelah
Mila berumur 7 tahun dan masuk masuk sekolah (tahun 2001 kalau ndak salah) nama
Zam Zam Jamiatu Sholehah disingkat dan kemudian diganti menjadi
Jamilah oleh Ayah. Saat ayah ditanya tentang alasannya menganti nama itu, ayah
bilang kalau nama Zam Zam Jamiatu Sholehah terlalu panjang dan tidak bisa
ditulis di kertas ujian nanti. “Jamilah itu kalau dalam bahasa arab artinya
cantik.” Ujar ayah saat ditanya oleh Ibu di rumah. Hehe
Untunglah
waktu itu nama yang disematkan belum dicantumkan dalam berkas-berkas penting
seperti akte kelahiran, kartu keluarga dan sejenisnya. Walau namanya sudah diganti dengan Jamilah, namun sampai hari ini, sebagian dari keluarga (khususnya saudara sesepuh) di keluarga ibu dan Ayah memanggilku dengan nama “Zam Zam."
Sedangkan guru-guru dan teman-teman di SD menyapa dengan nama Jamilah. Sejak SMA hingga sekarang nama paggilan Mila sudah dibiasakan. Kalau lagi kenalan di agenda yang tidak formal, hanya menyebutkan "Nama saya Mila".
Kalau di
keluarga sendiri dipanggil Mila. Ayah dan ibu kadang memanggilku dengan nama “De
Milah” Kata teteh dan adek-adek, kalau di hadapan orang tua, Mila dibilang anak manja! Manja pisan. Makan aja akan minta disuapin. Sampai hari ini. Sesekali aja tapi.
Mengenai ijazah SD, SMP, SMA dan ijazah S1, alhamdulillah tetap menggunakan nama Jamilah. Oh ya sahabat Mila. Sejak kecil (sekitar umur enam tahun),
Mila suka dengan buku. Mungkin karena ibu yang mengajarkan ya. Ibu Mila
itu, suka banget baca majalah Ummi. Sampai langanan setiap bulan. Jadi Mila sering dengerin sambil selendotan/tiduran di pahanya ibu, saat beliau lagi baca buku. Saat Ayah lagi baca, Mila juga melipir Nyender di punggung ayah sambil mengitip apa yang dibaca Ayah. Walaupun pada saat itu, Mila belum mengerti apa arti yang mereka baca.
Pas udah
masuk SMA, teteh Husnul (teteh kedua Mila) sering bawain majalah remaja, Elfata
namanya. Isinya ada kisah-kisah dan tulisan tentang satu topik tetang remaja contohnya
“Menjadi Pribadi yag menyenangkan, Memilih sahabat, Kriteria Sahabat. Ada juga sepenggal
cerpen dan iklan jilbab untuk muslimah dan baju koko untuk laki-laki." Sampe-sampe punya impian, "Aku ingin beli baju lebarannya kayak baju yang ada di buku ini." eaa kena iklan.
Di
tahun 2010-an, teteh Husnul juga sering bawa majalah Arrisalah, isinya tentang
masalah-masalah syar’iah. Spesifiknya Mila lupa tentang apa aja. Intinya suka dibaca sama Umi. Kemuian di tahun yang sama juga, teteh suka download film-film motivasi. Mulai
dari yang diperankan oleh manusia atau film animasi.
Dari film berjudul Pondok
Buruk, 5 Centi Meter, Laskar Pelangi, Ketika Cinta Bertasbih, Zahrana sampai
film Dodo dan Syamil, Mila tonton. Kalau nonton selalu bareng-bareng sama ayah,
ibu adek dan kakak. Kumpul di ruang tamu nonton di laptap kayak di bioskop gitu.
Seru pokoknya!
Alhamdulilah tahun 2010 teteh Husnul dapat beasiswa di kampus S1 dan bisa beli Laptap. Sampai hari
ini Laptapnya masih ada dan Mila gunakan untuk desain grafis. Walaupun sudah diservice, ganti hardisk, keyboad, ganti layar LCD dan lainnya. Eh! Punteun sahabat, kita kembali ke kisah Mila lagi ya. Ko jadi
melenceng gini. Hihi
Nah!
Diantara anak-anak ibu dan ayah (7 bersaudara ini) hanya Mila (anak ketiga)
yang paling aktif kegiatan ekstrakulikuler. Dari kelas 4 SD sampai SMA aktif di
Pramuka dan bidang olaraga (takraw dan volly). Walau Mila aktif di kegiatan ekstrakulikuler,
Mila juga nilai raportnya bagus-bagus. Tidak pernah turun kelas. Selama SMA
Mila juga selalu dapat juara 3 besar di kelas dan tidak membayar biaya sekolah
selama tiga tahun. "Pinter pisan anak inimah." Alhamdulillah.
Kemudian di tahun 2016, Mila ikut kajian tentang muslimah gitu (Mila lupa kajian dan materi apa) yang jelas pematerinya itu memberikan materi tentang sahabat-sahabat Nabi Muhammad dari kalangan walita.
Mbak pemateri menerangkan bahwa "Kalau dengan
nama bunda Khodijah, kita pasti ingat beliau adalah orang yang menginfakkan
jiwa dan hartanya untuk Islam. Kalau dengan nama Aisyah, kita juga akan kagum
dengan keilmuannya. Sampai-sampai sepeninggalan Rasulullah, banyak sahabat dari kalangan laki-laki belajar kepada Aisyah” Keren kan?
Lalu
pematerinya bilang "Lalu kita hidup di dunia ini, ingin dikenal sebagai orang
yang seperti apa?”
Pertanyaan itu menusuk hati. Pulang dari kajian, disepanjang jalan pulang ke
kontrakan, sambil mikir dan bertanya dalam hati “Mau dikenal sebagai apa ya Mila di dunia ini?” Pusing pisan, apa yaa, mujahidah, akhwat shalihah, akhwat pinter desain, akhwat pemberani dan lain-lain. Sampe di kontrakan ambil buku dan nulis ide-ide biar gak lupa.
Nah! Mila ingat satu kisah yang tadi disampaikan mbak pematerinya dan bisa dijadikan inspirasi hidup Mila. Namanya Nusaibah binti Ka'ab. Sahabat udah kenal beliau belum? sama Mila juga belum. Baru tau di kajian tadi sore.
Satu hal yang Mila tangkap tentang beliau. Nusaibah binti Ka'ab ini adalah sosok
Muslimah yang berani memegang pedang di perang Uhud dan melindungi Nabi
Muhammad saat kaum muslimin tercocar kacir menyelamatkan diri. (lengkapnya baca
di buku 35 Shahabiyah Rasulullah ya)
Awalnya
Mila buat nama pena dengan nama Mila Mujahidah, Mila Syahidah, dan masih banyak
lagi. Pernah juga Azzam Mujahiddah. Tapi setelah dipikir-pikir, ngeri banget ya
nama penanya. Mini Islami banget, terus agak aneh juga dan susah untuk diingat namanya. hehe.
Setelah
perenungan yang lama dan panjang, akhirnya Mila menemukan nama SMART. SMART itu kalau
dalam bahasa inggris artiya “pintar” dan pada akhir 2016 Mila membrand diri
dengan kata ini. Selain dalam bahasa Inggris, SMART adalah singkatan dari beberapa kata. Diantaranya:
S : Shalihah
M : Meaningful
A : Aktif (antusias)
R : Responsibility
T : Tekun (teladan)
Jadi, Milah
Smart ini adalah bagian dari Doa, harapan dan cita-cita tertinggi. Smart dalam
bahasa inggris artinya pintar. Orang yang smart ini adalah orang yang mampu
mempersiapkan dirinya dengan amal-amal sholih, istiqomah dalam aqidah, ibadah
dan muamalah dalam hidupnya, hingga maut menjemput. Hidup mulia dan wafat dalam keadaan terbaik (khusnul khotimah) InsyaAllah
Milah Smart
adalah cita-cita tertingi, menjadi salah satu Muslimah yang dapat ridho Allah, mujahidah,
syahidah dan masuk JannahNya. Mila ingin menjadi muslimah yang smart, isteri
yang smart, ibu yang smart dan bisa jadi teladan anak-anak dan teladan bagi
keluarga dan umat. Biidznillah
Karena itu Mila selalu yakin bahwa, lebih baik punya satu skill yang dikuasai hingga akarnya, daripada punya seribu skill tapi tidak satupun yang dikuasai hingga akarnya.
Hadirnya lembaga Slide Ku Sehat (SKS), Mila Training Center, Mila Digital Printing, Taman Baca Smart, dan lembaga lainnya adalah bagian dari konsekunsi, aktualisasi, strategi dan implementasi dari kata
SMART itu sendiri.
Mila memilih skill desain grafis, motivator Muslimah, penggiat literasi, jadi seorang konten kreato dan penulis ini, sebagai jalan untuk berjuang, berkontribusi dan bermanfaat bagi orang lain.
Demikian
sahabat Mila, sekilas tentang namaku. Sampai jumpa ditulisan Mila selanjutnya
ya.
Salam,
Milah Smart
Muslimah Presentation Designer
Ma Syaa Allah..
BalasHapusBarakallah fiikum. Jazakillah Khair Katsir inspirasi nya mbak,, Ikut menusuk pertanyaan itu,, Damsi harus dikenal apa dan sebagai apa didunia ini. 😭. Jazakillah Khair Katsir mbak.. sudah menyadarian lewat tulisan ini
Sama-sama kak Damsi. Terima kasih sudah berkunjung:)
Hapuskeren juga mbak singaktannya ✨
BalasHapuskalo ditanya mau dikenal sebagai apa, rasanya masih sedikit ragu hhehe
karena nama adalah doa, sejauh ini nama pemberian dari ortu dulu
keren ya akronimnya bs pas gitu, kalau saya apa ya biar oke apa Jokondo kondo nak aku nang kene gitu ya
BalasHapusMasyaa Allah, semoga berkah yah kak namanya. Tapi nama sebelumnya juga masyaa Allah jarang yang pake jug kayak.y
BalasHapusAamiin allahumma aamiin. Terima kasih kakak
HapusMasya Allah semangat ya Milahari untuk memberi yang terbaik agar lebih bermanfaat untuk orang banyak
BalasHapusWaaaaa. Ternyata sempat ganti nama ya, Mbak. Tapi ngg ribet ya ngurusnya krn Masih kecil, belum ada di ijazah2
BalasHapusIya mbak. Alhamdulillah belum dibuatkan akte kelahirahan
HapusIya mbak. Alhamdulillah belum dibuatkan akte kelahirahan
HapusAku pun, bikin nama blogku Living Inda Dream, karena sebagai orang yang dipanggil Inda, aku pengen mewujudkan mimpi2ku.
BalasHapusBarokallah
BalasHapusSemoga semakin sukses teh Mila dengan presentation designernya
Semoga juga SMART-nya semakin memotivasi dan menjadi doa terbaik
Aamiin allahumma aamiin. Terima kasih kakak
HapusMasya Allah.. Memang benar ya, nama adalah sebuah doa. Dan semoga namanya Betul-betul mencerminkan jiwa yang menyandangnya. Smart mba Mila.
BalasHapusAamiin allahumma aamiin. Terima kasih kakak
HapusKeren mba semoga menjadi doa yah SMART ini, Semoga rezeki juga terus mengalir seperti zam zam yang tak pernah kering.
BalasHapusAamiin allahumma aamiin. Terima kasih kakak. Semoga doanya kembali kepada yang mendoakan
HapusWah, keren ya kak, baru tahu akronim dari kata SMART. Unik juga cerita kakaknya karena bisa ganti nama karena takut tidak muat di kertas ujian. Saya jadi ingat masa-masa sekolah dulu
BalasHapusSangat menarik dan inspiratif kisahnya. Jadi tahu deh kenapa memeilih SMART untuk branding. Semoga sukses ya
BalasHapusjamilah dalam bahasa Arab berarti cantik, untuk menjadi orang baik dan bermanfaat itulah tujuan kita dan apa yang harus kita jalani selama hidup.
BalasHapusHooo ternyata ada singkatannya SMART itu.. Semoga bisa terus konsisten menginspirasi dengan prinsipnya ya mbak!
BalasHapusmuhun kakak. Terima kasih ya doanya
HapusSelalu penasaran dengan cerita di balik nama orang-orang yang diberikan orang tua, juga penasaran dengan orang-orang yang pakai nama pena. Nama adalah doa ya Kak, semoga namanya menjadi doa yang Allah kabulkan ^^
BalasHapusAamiin allahumma aamiin. Terima kasih kakak
HapusKeren banget kak. Seperti kata orang tua, nama adalah doa. Dan bener banget, singkatan Smart nya bener2 ada di kakak ya. Sukses terus kak
BalasHapusAamiin allahumma aamiin. Terima kasih kakak
Hapus