Tampilkan postingan dengan label pendidikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pendidikan. Tampilkan semua postingan

Senin, 16 Agustus 2021

Merdeka dari Ketergantungan Orang Lain

Milah Smart


        Hari ini, 17 Agustus 2021, seluruh rakyat Indonesia merayakan peringatan ulang tahun ke-76 Republik Indonesia.

        Ketika ada pekikan “Merdeka!” apakah kata itu betul-betul diterima oleh alam bawah sadar kita? Atau bahkan masih terbersit banyak pertanyaan, benarkah negeri ini sudah merdeka?

        Masih banyak masalah yang dihadapi bangsa ini. Mulai dari masalah ekonomi yang tak kian bertepi, masalah pendidikan yang kian meruwetkan dan masalah sampah yang tak berkesudahan karena dibuang sembarangan.

        Terlebih masalah hukum yang tajam ke bawah tumpul ke atas, korupsi tiada henti dalam setiap lini.

        Kesemuanya ini, jika tidak segera dibasmi, akan terus melemahkan dan menghancurkan setiap sendi kehidupan negeri ini.

        Lalu apa yang bisa kita lakukan sebagai pemuda, agar bangsa ini benar-benar merdeka?

        Merdeka sesungguhnya adalah saat kita bisa merdeka dari ketergantungan dari orang lain.

        Sudahkah kita betul-betul berperan menjadi pemuda yang mandiri, percaya diri dan menjadi pembelajar sejati?

        Sudahkah kita betul-betul berperan menjadi pemuda yang tidak hanya bisa berorasi tapi juga hadir memberikan solusi?

        Sudahkah kita betul-betul menjadi pemuda yang kritis terhadap kebijakan pemerintah yang tidak memihak kepada rakyat?

        Sudahkah kita betul-betul menjadi pemuda yang membawa nilai-nilai luruh bangsa ini?

        Mari, di hari yang bersejarah ini kita berkomitmen untuk terus berkontrubusi dan mencintai Indonesia ini.

        Berkontribusi dengan kapasitas keilmuan dan skill yang kita miliki.

        Mencintai bangsa ini dengan segenap jiwa dan raga, serta terus menjadikan semangat perjuangan para pahlawan sebagai bekal untuk menjaga bangsa ini agar tetap dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karena negeri ini adalah anugerah terindah dari Ilahi. 

Milah Smart
Slide Designer Muslimah


-------------
Alhamdulillah, tulisan opini pertama yang dimuat di media Wartalampung.id
Lengkapnya bisa kunjungi https://www.wartalampung.id/merdeka-dari-ketergantungan-orang-lain.html

Makna Merdeka Menurut Mila

 



Milah Smart


Teman Mila, tepat di hari ini, 17 Agustus 2021, seluruh rakyat Indonesia merayakan Peringatan Ulang Tahun ke-74 Republik Indonesia.

Ketika ada ungkapan "Merdeka!" Apakah kalimat itu betul-betul diterima oleh alam bawah sadarkita? atau bahkan masih terbesit banyak pertanyaan, "Bener kitu bahwa negeri ini sudah Merdeka?

Teman, Masih banyak masalah-masalah yang dihadapi bangsa ini. Mulai dari masalah ekonomi yang tak kian bertepi, masalah pendidikan yang kian meruwetkan dan masalah sampah yang tak berkesudahan karena dibuang sembarangan. Terlebih masalah hukum yang tajam ke bawah tumpul ke atas, korupsi tiada henti dalam setiap lini. Kesemuanya ini, jika tidak segera dibasmi, akan terus melemahkan dan menghancurkan setiap sendi kehidupan negeri ini.

Lalu apa yang bisa kita lakukan sebagai Pemuda, agar bangsa ini benar-benar merdeka?
Teman, Merdeka sesungguhnya adalah saat kita bisa "Merdeka dari ketergantungan dengan orang lain"

Sudahkah kita betul-betul berperan menjadi pemuda yang mandiri, percaya diri dan menjadi pembelajar sejati?
Sudahkah kita betul-betul berperan menjadi pemuda yang tidak hanya bisa berorasi tapi juga hadir memberikan solusi?
Sudahkah kita betul-betul menjadi pemuda yang kritis terhadap kebijakan pemerintah yang tidak memihak kepada rakyat?
Sudahkah kita betul-betul menjadi pemuda yang membawa nilai-nilai luruh bangsa ini?

Mari, di hari yang bersejarah ini kita berkomitmen untuk terus berkontrubusi dan mencintai Indonesia ini.

Berkontribusi dengan kapasitas keilmuan dan skill yang kita miliki. Mencintai bangsa ini dengan segenap jiwa dan raga, serta terus menjadikan semangat perjuangan para pahlawan sebagai bekal untuk menjaga bangsa ini agar tetap dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karena negeri ini adalah Anugerah terindah dari Ilahi.

Milah Smart

Slide Designer Muslimah

Selasa, 03 Agustus 2021

Mengaktualisan Diri

 

Studio Milah Smart

Bismillah...
Selamat malam teman Mila. Semoga kita semua selalu sehat dan bahagia.

Kemarin, (2/8/2021) Mila sharing, curhat juga meminta bimbingannya dengan salah satu guru kehidupan Mila. Sehebat dan sepintar apapun kita hari ini, tidak terlepas dari bimbingan nasehat dan suport dari para guru kehidupan. Khusunya keluarga.

Jumat, 30 Juli 2021

Tentang Mila dan Sejuta Impiannya

Milah Smart

    Sejak duduk di kelas X SMA, Mila sudah menyukai buku-buku training motivasi. Berawal dari kebiasaan teteh Husnul (kakak peremuan kedua) yang kalau pulang dari kampusnya (UM Metro) pasti membawakan seabrek majalah. Saat mahasiswa pada umumnya pulang kampung dengan membawa oleh-oleh berupa kue, coklat, snack dan sejenisnya, teteh Husnul malah bawa majalah. hehe. Tapi dari majalah-majalah yang dibawanyalah sampai akhirnya banyak memepengaruhi hidup Mila. 

    Diantara majalah yang sering dibawa itu Majalah UMMI, majalah Ar-risalah, majalah remaja el-Fata dan beberapa majalah remaja lainnya (Mila lupa namanya). Ummi kami, suka dengan majalah UMMI. Kadang kalau kalau lagi telponan dengan teteh Husnul di pondok "Dede (Panggilan Umi ke teteh Husnul) kalau pulang, Ummi nitip Majalah Ummi ya. "Muhun mi, nanti ana belikan "jawab teteh mengabulkan permintaan Umi.

    Sejak kami kecil Ummi kami (Siti Masuro) memang suka membaca buku. Sedang Abi kami (Jalaluddin), beliau suka menemani orang yang baca. Walau Abi berkerja sebagai seorang petani, semangat belajar Abi juga sangat tinggi

    Biasanya kalau sore suka baca buku. Mila masih ingat sekali, dulu Abi suka baca Sirah Nabawiyah, bulughul maram, dan beberapa buku gerakan islam yang lembarannya sampe ratusan. Risalah Dakwah Hasan Al Banna juga dilalap. 

    Namun karena sibukannya Abi di ladang dan kebun, dan pas pulang sudah lelah jadi jarang membaca. Abi kadang menamani Umi yang lagi baca sambil menyenderkan pungguhnya di dinding rumah. (Nangunjar mun cek bahasa Sunda mah) hehe. Anak-anaknya juga nimbrung.

    Jika ada yang perlu dibahas biasanya Abi mengcut. Misal dengan ada tulisan yang didalamnya mengandung firman Allah tentang keluarga.  "Jagalah dirimu dan keluargamu dari Api Neraka." 

    "Kehela Nyai (sayang) ini kalimat yang tadi dibaca kumaha hartina."

    "Ya kita teh berat ya A jadi kepala keluarga teh. Harus menjaga istri dan anak-anak dari api neraka." Umi menanggapi

    "Kumaha ini barudak (anak-anak) pendapatnya" tanya Abi kepada kami

    "Aku! Ya kita harus saling menjaga bi. jangan berantem, harus saling sayang dan saling menjaga." Ucap teteh sambil memeluk Mila dan adek-adek. 

    Kadang Abi juga suka menyanyi nasyid sambil bersiul. Kami, anak-anak yang lagi ngepel dan nyapu semangat, itung-itung itu backshound yang mengiringi aktifitas kami. hehe. Iya dulu mah ndak ada HP. ada juga TIP (kadet gitu yang distel bulak balik. Hanya punya tiga kaset. Dua kaset isinya murotal Al Ghamidi dan Syekh Mathrud dan nasyid Raihan. 

    Setiap pagi, sore diputer-puter. Sebelum nasyid, pokoknya harus nyetel ngaji dulu. Surah Al Baqarah itu pasti distel. Lama juga kan, hampir tiga juz. 

    Hal itu ternyata nurun ke anak-anaknya. Anak-anaknya suka baca apa? WA, status di media sosial. Hadehhh. kadang-kadang baca buku juga ding.😁

    Walau jenjang pendidikan ummi kami hanya sampai Sekolah Dasar dan abi di jenjang SMP, mereka berdua memiliki tekad, anak-anaknya harus berpendidikan lebih tinggi daripada pendidikan mereka. 

    "Anak-anak ummi Abi kudu berpendidikan minimal S1. Begitupun dengan para calon menantunya. #eaa catet ya😉. Tetap yang lebih utamanya ad-diennya bagus. Sholeh, tutur katanya santun, hormat pada orang tua, berakhlak dan berpendidikan." Abi menasehati.

  Bagi kami, ummi dan abi adalah seorang profesor hebat di alam raya. Bagaimana tidak, setiap pagi Umi menyiapkan sarapan kami sebelum berangkat sekolah dan abi bekerja keras penuh tanggjawab untuk membayar biaya pendidikan kami. Sampai-sampai pada tahun 2016 kemarin Umi dan Abi membiayai anaknya dari semua jenjang pendidikan. Jenjang SD (Imut), SMP (Lukman), SMA (Fatimah), S1 (Mila) sampai S2 (Husnul). Bayangkan, Kalau bukan atas pertolongan Allah, tentu semuanya tidak bisa mereka biayai.

     Prinsip Abi, jika kita sudah punya impian, sudah punya azzam maka kita hanya berusaha dan  bertawakallah kepada Allah. Allah lah yang akan memberian jalan kepada kita untuk mewujudkannya (dari jalan yang tidak pernah disangka-sangka)

    Ucapannya betul, beberapa dari kami, bisa sekolah dan kuliah karena mendapat berbagai beasiswa. Mila sendiri (selama kuliah di UIN) mendapat berasiswa Kabupaten Tanggamus (2013, Lampung Peduli (2014), DIPA (2015), Beasiswa Bank Indonesia (2016)

     Buat Mila, keadaan ekonomi keluarga tidak boleh menjadi alasan untuk meraih pendidikan dan mewujudkan impian. Karena orang miskin bukanlah mereka yang tidak memiliki harta berlimpah, tapi orang miskin adalah mereka yang tidak memiliki impian daam hidupnya.

     Bagimana kelanjutan tulisan ini? Tunggu di postingan berikutnya. 😉🙏

Moga tetap sehat dan bahagia selalu ya

Salam
Milah Smart
Slide Designer Muslimah

Rabu, 26 Mei 2021

Laki-laki Emas itu bernama Lukman Hakim Cerdas

 

Lukman Hakim Cerdas

        Laki-laki Emas itu bernama Lukman Hakim Cerdas.

        Kelahirannya (27 Mei 2000) membuat Abi Jalaluddin, Umi Siti Masuro dan keluarga besar kami bahagia. Karena memiliki anak dan adik laki-laki adalah yang kami semua diidam-idamkan.

        Setelah 9 bulan dalam kandungan seorang muslimah yang suci lagi lembut (Ummi Siti Masuro) ia pun lahir dan diberi nama Lukman Hakim. Nama Cerdas sebetulnya hanya tambahan nama sebagai doa. Semoga ia tumbuh menjadi seorang Muajahid yang cerdas hatinya.

        Saat ia berusia 8 bulan bayi, anak ke lima dari tujuh bersaudara ini sakit dan dirawat di rumah sakit Pringsewu (awalnya terjatuh dan akhirnya ia harus dioperasi) ia dirawat oleh dokter Spesialis tenaga dalam. Dr Gunawan Rahman namanya.

        Sepulang dari rumah sakit, sebagai penghormatan atas kebaikan dan kasih sayang dokter yang telah merawatnya. Nama Lukman pun diberikan nama panjang jadi Lukman Hakim Gunawan Rahman (namun nama itu tidak dicantumkan di Akte Kelahiran)

        Karena sering sakit, pemalu dan pendiam juga takut kalau difoto, Ia pun dijuluki sebagai anak emas. (dulu kalau mau foto itu, langsung lari dan sembunyi, eh sekarang mah foto bergaya terus) hehe

        Hari-harinya ia lewati dengan bahagia. Kasih sayang dari orang tua dan keluarga besar membuat ia pun tumbuh sehat. Sejak kecil anak laki-laki semata wayang itu sudah diajak oleh ayahnya ke masjid dan masjelis pekanan.

        Tahun 2017 kemarin, saat ia masih duduk di bangku SMA kelas XI, Allah mengujinya kembali. Lukman (nama panggilannya) jatuh sakit dan dioperasi (karena usus buntu)

        Tahun 2019, laki-laki penyuka bola fulsal itu, diterima sebagai mahasiswa UIN Raden Intan Lampung jurusan komunikasi dan Penyiaran Islam.

        Ia tumbuh dengan sehat, pola makannya selaku kami perhatikan (walau kadang suka makan sembarangan). Karena itu kami selalu cemas jika ia sudah sakit. Kami khawatir terjadi apa-apa dengannya.

        Walau bujang kami, tidak bisa melakukan hal-hal berat sebagaimana yang bisa laki-laki lakukan pada umumnya, kami bangga padanya, karena ia mampu menjaga sholat lima waktu, sopan, semangat dan selalu menjaga kebersihan diri.

        Kini ia telah menginjak dewasa. Semoga Allah senantiasa merahmati dan meridhoi setiap langkahmu ujang.

Jumat, 07 Mei 2021

Mutmainnah Remaja Penuh Semangat dan Selalu Optimis

Mut Mainnah

 
Mutmainnah Remaja Penuh Semangat dan Selalu Optimis

        Ya, itulah salah dua karakter yang bisa Mila tuliskan untuk Mut Mainnah. Imut (sapaan akrabnya) merupakan putri ke enam dari pasangan Abi Jalaluddin dan Umi Siti Masuro. Lahir di Datar Lebuay, pada 08 Mei 2004.

        Saat ia masih duduk di kelas lima SD, diriinya sudah mengidolakan ILAL (salah satu peserta dan pemenang AKSI Indosiar).

        AKSI (Akademi Sahur Indonesia) merupakan program unggulan Indosiar yang ada di channel TV. Digelar setiap bulan Ramadhan.

        Sosok ILAL yang kemudian menjadi inspirasi kehidupannya. "Umi, itu ILAL juga bisa masuk TV, tausyiah di depan orang banyak dan jadi juara. Aku juga nanti kalau udah besar mau seperti ILAL. Ikut AKSI, masuk TV dan nanti jadi Juara. Membanggakan Umi dan Abi" kami yang saat itu sedang sahur tersenyum dan mengaminkan. "Aamiin.

        "Nanti aa Irfan dkk bilang, "Juara satu, AKSI Indosiar 2023 adalah, jreng jreng, Mutmainnah- Lampung.. yeeeee" Celetuk Teteh Fatimah sambil meneteskan air mata membayangkan hal itu kelak jadi kenyataan.

        Orang tua kami selalu memotivasi kami untuk bermimpi besar. Nasehat Abi "Orang Miskin bukanlah mereka yang tidak punya harta, tapi orang miskin adalah mereka yang tidak punya mimpi dalam hidupnya."

        Terbukti. Sejak kelas duduk di bangsu Madrasah Tsanawiyah, remaja berdarah Sunda ini banyak mendulang prestasi di bidang public spreaking. Juara satu lomba dai daiyah tinggkat sekolah (2018), Juara satu lomba pidato tinggkat sekolah (2019), juara satu lomba sldai daiyah tingkat provinsi Lampung (2020), juara satu lomba sholawat tingkat nasional (2021) dan juara dua lomba dai daiyah tingkat nasional (2021)

        Impiannya ingin menjadi dosen Bahasa Indonesia dibuktikan dengan semangat belajar dan selalu optimis dalam setiap hal. "Aku pas bisa! hari ini mungkin cuman nonton TV tapi nanti aku ada di TV."

        Kini, remaja yang memiliki hobi menyanyi itu tercatat sebagai siswa angkatan ke-V di SMAIT Daarul 'Ilmi Bandar Lampung.

        Kami mendoakan semoga Ananada Imut diberikan kesehatan dan kemudahan dalam mewujudkan cita-citanya. Menjadi anak yang kokoh imannya, santun dan mampu menjadi pelopor kebaikan dimana pun berada.

        Barokallah fii umrik sayang.

Senin, 29 Maret 2021

Selamat bertumbuh wahai sahabat

 

Milah Smart

        Selamat bertumbuh wahai sahabat akuh.
Semoga selalu sehat, bahagia dan produktif.

        Sahabat Mila, ada yang mau berdoa untuk kami berdua? Kita tidak pernah tau, doa dari siapa yag akan Allah kabulkan. Barangkali doa-doa dari sahabat Mila yang Allah perkenankan. 😊
Asyik! Apapun doanya semoga doanya yang baik baik dan hadir dari hati yang iklas.

Salam,
Milah Smart
Slide Designer Muslimah

#hati #disatukan #hati #menyatukan #sahabat #sampai #jannah #insyaallah

Rabu, 03 Juni 2020

Taman Baca Smart Ikuti Webinar Cerdas Berliterasi oleh Riana Sari Arinal

Taman Baca Smart Kebupaten Tanggamus berkesempatan untuk ikut "Webinar Strategi Cerdas Berliterasi di Tengah Pandemi Covid-19"

Acara ini diisi oleh Bunda Literasi Provinsi, Lampung, RIana Sari Arinal. Rabu, 3/6/2020

Webinar ini diselenggarakan atas kerja sama Forum Literasi Lampung (Relawan Literasi) dan Prodi Ilmu Perpustakaan dan Ilmu Informasi Islam (IPII) Fakultas Adab UIN Raden Intan Lampung

Tak hanya itu dalam kegiatan yang dilakukan secara virtual juga dihadiri oleh Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus, Wakil Bupati Pringsewu Fauzi, Kepala Kantor Bahasa Provinsi Lampung, Yanti Riswara dan Ketua Harian Komuitas Minat Baca Indonesia (KMBI) Provinsi Lampung Gunawan Handoko.

Riana menyampaikan, dalam situasi pandemi ini, peran orang tua sangat penting dalam mendampingi proses literasi anak dalam keluarga.

"Keharusan untuk tetap di rumah aja jangan sampai membuat kita menjadi produktif, kita bisa meningkatkan dimensi literasi baca tulis, numeris, maupun sains bagi anak-anak kita." Kata Riana

Kemudian bersama keluargamembaca berita utuk mengetahui perkembangan Covid-19.

Riana juga menambahkan, orang tua juga harus mengenalkan kepada anak akan pentingnya tolong menolong dan rasa empati kepada sesama. Hal ini sesuai dengan dimensi literasi budaya dan kewarganegaraan.

Taman Baca Smart adalah Taman Baca yang dirintis oleh Milah Smart. Ia adalah alumnus Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Kampus UIN Raden Intan Lampung.

Berlokasi di Jalan Kuningan Sari pekon Datar Lebuay, Kecamatan Air Naningan Kabupaten Tanggamus.




Jumat, 31 Mei 2019

Belajar Yakin dari Pak Jalal

 

Milah Smart


Sahabat Mila, ini namanya Pak Jalaluddin (51 tahun). Beliau adalah suaminya Ibu Siti Masuro (47 tahun). Dari pernikahnya, mereka dikaruniai tujuh (7) orang anak. Walau berprofesi sebagai petani, beliau mampu mengantarkan putri keduanya lulus S2 di kampus ternama di Lampung. Pak Jalal (sapaan akrabnya) tinggal di desa Kuningan Sari pekon Datar Lebuay kabupaten Tanggamus.

Pak Jalaluddin


Gambar ini saya ambil kemarin (31/05/2019) saat saya menamani beliau mengambil air gula Aren di kebunnya. Kalau orang sunda bilang "Nyandak Gula Aren di kebon".

Sejak 24 tahun silam (1995) beliau sudah menekuni pekerjaan ini. Menurutnya, perlu waktu 5-10 tahun untuk menunggu sekaligus merawat pohon aren ini. Baru setelah itu, pohon aren siap untuk dijadikan deresan gula. Ada beberapa alasan mengapa beliau menekuni nderes gula sampai hari ini. Yaitu ketekunan, kesabaran dan keyakinan.


Pak Jalaluddin 


Pertama, kalau dalam proses nderes ini tidak tenun, tidak diambil dan dibersihkan setiap pagi dan sore, maka tidak akan berhasil dan tidak bisa mengeluarkan air. 

Kedua, tentang kesabaran. Kadang-kadang kalau nderes ini ada yang diambil sama binatang (biasanya binatang beruang, kalau dulu sering ada gembul) kadang juga diambil sama orang yang menginginkan. Jadi kita hanya bisa pasrah aja. Oh ini berarti bukan rezeki saya.


Pak Jalaluddin


Yang ketiga, kita harus yakin sama Allah yang maha luas pemberiannya. "Ini pohon aren tidak pernah kami tanam, tapi ada sendiri, langsung Allah yang menumbuhkan di kebun kami." Subhanallah.

Pohon  Aren - Pak Jalaluddin


Begitulah cara Allah memberikan rezeki kepada hambaNya. Rezeki sudah Allah siapkan. Tinggal kitalah yang bergerak untuk menyejemputnya.

Kita doakan ya, semoga Pak Jalal dan keluarganya selalu diberikan kesehatan, kelancaran rezeki dan selalu diberikan keberkahan dalam setiap aktivitasnya. Aamiin Allahumma Aamiin.

Semoga bermanfaat.