Rabu, 01 September 2021

Suci Fadhilah Teladan Buat Milenial Lampung

Suci Fadhilah
 


Wartalampung.id, Bandar Lampung – Suci Fadhilah, alumni UI berumur 27 tahun kini bekerja sebagai dosen Universitas Indonesia dan tinggal di Kota Bogor.

Ia  memiliki moto hidup “Bersama kesulitan ada kemudahan“ dikutip dari salah satu ayat dalam Alquran Surat Al-Insyirah.

Dari moto hidupnya itu, ia bisa memaknai bahwa tidak mudah menyerah bila dihadapkan dengan sebuah kesusahan. Suci memahami Allah pasti akan memberikan kemudahan.

Suci tidak pernah mengeluarkan sepeser rupiah pun dari tabungannya untuk kuliah. Sama sekali. Suci seorang pejuang beasiswa.


Sejak du SMP ia mendapatkan beasiswa. Suci memang anak salah seorang guru di sekolah itu. Namun, itu tidak membuatnya malas belajar.

Justru karena itu ia bisa membantu meringankan orangtua dan dirinya sendiri. Suci pun semakin rajin belajar.

Ayahnya merupakan pegawai Kantor Kementrian Agama Kota Bandar Lampung. Suatu waktu sang ayah  pulang dengan membawa informasi beasiswa masuk salah satu SMA di luar kota.

Usai mendengar itu, Suci Fadhilah tertarik. Berkat dirinya yang belajar dengan giat di SMP, dia yakin bisa. Dari psikotes sampai tes tertulis di Jakarta ia laksanakan demi mendapatkan apa yang diincarnya.

Masa remaja di SMA usai, KTP sudah di tangan, waktunya melanjutkan perjalanan hidup menuju. Univertas Indonesia. Itu menjadi target Suci.

Untuk beasiswa kali ini, dia harus belajar membuat esai juga resume yang baik untuk dokumen yang harus dikirimkan serta mempersiapkan tes wawancara.

Ada cerita lucu di balik beasiswa kali ini. Saat dia sudah membayar uang pangkal kuliah, dia mendengar informasi dari kampusnya bahwa akan ada program beasiswa.

Suci akhirnya mendapatkan beasiswa tersebut. S-1 selama empat tahun dengan beasiswa dengan status cumlaude membuatnya mendapatkan beasiswa dari Bank CIMB Niaga.

Rasa haus akan ilmu Suci belum hilang. Dia masih melanjutkan pendidikan S2 ke luar negeri, Inggris, di University College London.

Selain menyeleksi berkas di awal, ada dua tes berlokasi di STAN (Sekolah Tinggi Akutansi Negara) yang diikuti. Tes itu adalah Tes Focus Group Discussion, tes diskusi sesama calon penerima beasiswa untuk dinilai kemampuan berdiskusi juga karakternya. Juga tes menulis esai tentang isu di Indonesia serta saran dari sang calon penerima apa solusinya.

Informasi tentang beasiswa S2 ini dia dapatkan dari media sosial, kampus, dan situs LPDP RI.

“Dengan beasiswa saya bisa membantu meringankan orangtua. Saya juga dapat menambah koneksi sesama penerima beasiswa dari seluruh Indonesia. Dpat pelatihan juga uang yang bisa ditabung untuk masa depan,” ujarnya.

“Rasanya senang dapat beasiswa dari SMP. Ada rasa bangga juga saat S2 di Inggris karena saya menjadi salah satu wakil Indonesia di luar negeri,” tambahnya.

Ia berpesan untuk pemburu beasiswa.

“Semangat, kalau ada msalah finansial jangan khawatir. Insyaallah banyak bantuan kalau ada niat untuk belajar,” kata dia.

Riwayat Pendidikan:

MTsN 1 Bandar Lampung 2006

MAN Insan Cendekia Serpong 2008

S1 Ilmu Komputer Universitas Indonesia 2010

S2 Institute of Education University College London 2016. {Ridho Dzakwan Hakim. Siswa Kelas XI SMA Islam Terpadu Daarul ‘Ilmi Bandar Lampung]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar