Dua Macam Kebodohan - Milah Smart |
Assalamualaikum, apa kabar sahabat Mila, semoga senantiasa dalam kebaikan dan keberkahan.
Sahabat Mila, setiap
kita tentu ingin menjadi orang-orang yang pintar dan tidak ada yang mau menjadi
bodoh. Benar begitu ya. Bahkan Mila yakin, tidak ada satu pun orang tua
bercita-cita bahwa kenal anak-anaknya menjadi anak yang bodoh, justru mereka
menginginkan dan memimpikan keturunan yang lebih cerdas dan berilmu dari
mereka.
Namun sahabat Mila,
kalau merujuk kepada sebuah kitab. Nama kabitabnya ”Al-Akhlaq ws As-Siyar karya
Imam Zahabi. Buku ini memuat tentang biografi dari para sahabat Nabi Muhammad
SAW, tabiut, tabiin dan ulama Muslim.
Dalam kitab ini
disebutkan bahwa Ibnu Hazm (seorang sejarawan Islam dan ahli Fiqih asal
Spanyol) mengungkapkan bahwa ada dua jenis kebodohan seorang manusia. Kebodohan
ini menjadikan manusia jadi hina dan lebih hina dari seorang Iblis
Apa saja dua jenis
kebodohan itu?
Pertama, alasan
orang yang berbuat keburukan bahwa “si fulan tela mengerjakan keburukan itu
sebelumnya.”
Kedua, seseorang
menganggap remeh keburukannya hari ini “karena ia telah berbuat keburukan itu
kemarin” atau ia melakukan keburukan dalam satu hal karena ia telah berbuat
keburukan dalam hal lainnya.”
Beliau (Ibnu Hazm)
mengatakan “Saya tidak melihat iblis lebih bodoh dan lebih buruk dan lebih
dunggu diripada dua kalimat diatas.”
Apa yang menjadi
bahaya sahabat Mila? Pada akhirnya dua kalimat diatas akan terus menjadi alasan
agar seseorang itu mudah untuk berbuat buku.
Bahasa sedehananya
“orang mereka aja begitu biasa aja. Kita yang begini yang bearti wajar.” atau
“kita ini cuman segini, lha merek banyak banget.”
Hingga pada akhirnya
setiap keburukan-keburukan yang dilakukannya itu dikategorikan keburukan yang
dimaklumi, dianggap kebiasaan dan tidak sama sekali dianggap penyelewengan.
Sahabat Mila, semoga
Allah senantiasa membimbing kita dalam setiap langkah. Aamiin Allahumma aamiin
Salam,
Milah Smart
Tidak ada komentar:
Posting Komentar