Sahabat Mila, pernahkah kita merasakan kesulitan dalam suatu urusan. Ingin kuliah tapi biaya belum mencukupi atau ingin upgrade skill dengan ikut kelas private namun dananya belum ada. Hayuu amalkan nasehat Ibnul Qayyim satu ini.
Sahabat Mila, pernahkah kita merasakan kesulitan dalam suatu urusan. Ingin kuliah tapi biaya belum mencukupi atau ingin upgrade skill dengan ikut kelas private namun dananya belum ada. Hayuu amalkan nasehat Ibnul Qayyim satu ini.
Bandar Lampung — Senin (29/11) SMA Islam Terpadu Daarul Ilmi Bandar Lampung mempersiapkan leader-leader baru. Melalui kegiatan pelantikan pengurus OSIS dan ROHIS SMAIT Daarul ‘Ilmi Bandaralampung periode 2021-2022 berharap bisa memberikan kontribusi untuk kegiatan pengembangan sekolah dan pengabdian masyarakat.
Dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional tahun 2021, Sekolah Islam Terpadu Daarul 'Ilmi Bandar Lampung menggelar acara apresiasi pendidik dan tenaga kependidikan. Selain itu SIT Daarul'Ilmi juga menggelar acara potong tumpeng dan makan bersamaan sebagai bentuk kebersamaan dan rasa syukur keluarga besar SIT Daarul 'Ilmi. Kamis, 25/11/2021.
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh,
Sahabat Mila, pasti setiap kita pernah punya impian.
Karena impianlah yang membuat diri kita terus bergerak. Karena impian juga yang
membuat kita terus berlatih, berbenah dan berusaha mencapai kesuksesan.
Milah Smart - Manejemen waktu shalafus sholeh |
Bismillahirohmanirrahim.
Sahabat Milasmart dimanapun berada. Bagimana kabarnya? sehat?
Semoga Allah senantiasa memberkahi setiap aktivitas kita ya. Aaamiin
Sahabat Mila pernah ndak merasakan seharian kegiatan gitu-gitu aja. Badan kerasa lemas dan capek banget, padahal ndak banyak aktifitasya. Seharian dirumah/dikontrakan, tapi rumaah masih acak-acaka ndak rapih.
Baru mengerjakan sholat duha, eh! Ndak kerasa udah dzuhur aja. Sering gitu tiba-tiba udah adzan magrib, padahal kita belum bersih-bersih diri. Akhirnya apa? Melewati hari tanpa amal yang berarti. Ketahuilah sahabat, bahwa (bisa jadi) waktumu tidak berkah. Naudzubillah.
Sebaik-baik masa adalah masa yang digunakan dengan aktifitas yang mendatangkan keberkahanNya.
Nah! Karena itulah pada kesempatakan hari ini, Mila akan mengajak sahabat Mila untuk mencermati bagimana para ulama terdahulu mengatur waktu agar full barokah.
Berikut beberapa cara ulama kita pada zaman dahulu membagi waktu mereka sehari semalam.
1. Abu Hurairah (membagi waktu malam menjadi tiga bagian)
Apa sih yang tidak kenal Abu Hurairah. Beliau salah salah satu sahabat Rasulullah SAW. Abu Hurairah adalah orang yang paling banyak meriwayatkan hadist. Semasa hidupnya, hampir ia tidak pernah berpisah menemani Rasulullah SAW. Sungguh beruntung Abu Hurairah bisahidup bersama dengan manusia paling mulia sepajang zaman.
Setiap hari, aktifitasnya adalah mengisi hati dnegan ilmu-ilmu dari sosok yang suci (Nabi Muhammad SAW) dan pada malam harinya, Abu Hurairah membagi malamnya menjadi tiga bagian. Yakni untuk shalat, untuk belajar dan tidur.
2. Imam Syafi’i (membagi waktu tiga bagian)
Nah! Sosok satu ini pun sangat inspiratif. Sungguh keagungan dan keberkahan senantianya membersamai setiap langkah kehidupannya. Siapa itu? Imam Syafi’i rahimahullah namanya.
Nama lengkap Imam Syafi’i adalah Abu Abdillah Muhammad bin Idris bin al-Abbas bin Utsman bin Syafi’ bin as-Sa’ib bin Ubaid bin Abdi Yazid bin Hasyim bin al-Mutthalib bin Abdi Manaf bin Qushai. Menurut beberapa referensi yang Mila baca, beliau lahir di Gaza (Palestina) pada tahun 150 H dan wafat tahun 204 H.
Beliau adalah seorang imam yang ahli dalam al-Qur’an, ahli Hadits, ahli Ushul Fiqih, ahli Fiqih dan ahli Bahasa yang terkemuka di masanya. MasyaAllah ya. Maka tak heran semasa hidupnya beliau banyak melahirkan lebih dari delampan karya buku yang bisa kita baca dan pelajari hingga saat ini. Diantara kitab-kitab yang pernah beliau tulis diantaranya Kitab al-Umm karya Imam Syafi’i.
Imam Syafi’i yang merupakan salah satu imam mazhab ini, membagi waktu malamnya menjadi tiga bagian. Sepertiga pertamanya untuk menulis ilmu, sepertiga kedua untuk shalat malam, sepertiga akhirnya untuk tidur.
3. Imam Ghazali (membagi waktu tiga bagian)
Ya. Imam Ghazali sang Hujjahatul Islam. Beliau adalah seorang tokoh Muslim terkemuka sepanjang zaman yang dikenal sebagai seorang ulama, filsuf, dokter, psikolog, ahli hukum, dan sufi yang sangat berpengaruh di dunia Islam. Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali ath-Thusi asy-Syafii nama lengkapnya.
Sahabat Mila, Imam Al-Ghazali ini juga dikenal sebagai seorang penulis produktif. Bagaimana tidak, di usianya yang terbilang muda, ia mampu melahirkan lebih dari 20 karya di berbagai cabang ilmu pengetahuan. Salah satu karya beliau yang termasyhur di dunia adalah kitab Ihya` Ulum al-din. Kitab ini telah menjadi rujukan umat Islam di seluruh dunia, termasuk Indonesia dalam mempelajari ilmu tasawuf. Di dalamnya, dijelaskan tentang jalan seorang hamba untuk menuju ke hadirat Allah.
MasyaAllah. Mila kemudian bertanya dalam hati, “Di balik sosok Imam Al-Ghazali yang cerdas ini, ada sosok Ibu yang mengandung dan melahirkannya.” Sungguh beruntunya ibu ini yang memiliki putra seperti ini. Memiliki anak yang cerdas, jenius dan sholeh adalah lebih mulia dibanding harta yang berharga di dunia. Semoga kelak kita juga (sebagai ibu) mampu melahirkan anak-anak seperti Imam Al-Ghazali ini. Aamiin ya Allah.
Nah! Kemabali ke tema awal ya sahabat Mila, bahwa sama halnya dengan imam Syafi’i, Imam Ghazali rahimahullah pun membagi waktu sehari semalam menjadi tiga bagian. Sepertiga untuk menulis ilmu, sepertiga untuk ibadah, dan sepertiga terakhirnya untuk istirahat.
Lalu, kapan waktu-waktu yang paling berharga untuk belajar? Kalau baca di beberapa litelatur, waktu yang sangat berharga adalah waktu pagi ini. Kebanyakan ulama menghafal pelajaran atau belajar itu di Pagi Hari. Para ulama salafus shalih memberikan kiat untuk memanfaatkan waktu belajar pada pagi hari.
Waktu yang terbaik terbaik untuk menghafal adalah waktu sahur, sebelum fajar, untuk meneliti adalah pagi, untuk menulis di tengah hari dan untuk menelaah sekaligus mengulang di waktu malam.
Kita juga tau, bahwa seorang Ibu Jarir Ath-Thabrani (seorang sejarawan dan pemikir muslim dari Persia) membagi waktunya menjadi empat bagian. Pagi ia gunakan untuk membaca. Setelah waktu dzuhur dan ashar beliau gunakan untuk menuliska apa yang menjadi hasil bacaannya di pagi hari. Setelah Magrib bersambung setelah shalat Isya beliau mengajarkan ilmunya. Tengah malam beliau bangun untuk melakukan qiyamul lail.
Jarir Ath-Thabrani atau lebih dikenal dengan Ath-Thabrani, menulis rata-rata 40 halaman setiap harinya. Jumlah karangan Ibnu Jarir sebanyak 385.000 halaman.
Demikian sahabat Mila, beberapa penjelasan mengenai menejemen waktu Ulama Salafus Saleh.
Sahabat masuk gaya belajarnya di tipe siapa? Silakan tulis di kolom komentar ya. Kalau belum punya, mari kita sama-sama belajar ya.
Semoga bermanfaat. Sampai bertemud di tulisan selanjutnya.
Salam,
Milah Smart
Slide Designer Muslimah & Training Facilitator
Karena itulah, Mila (Sabtu, 6/11/2021) diundang untuk menjadi salah satu narasumber pada kegiatan Talkshow Kemediaan UKM Bapinda. Ukm Bapinda adalah salah satu unit kegiatan mahasiswa yang ada di kampus UIN Raden Intan Lampug.
Nah, pada kesempatan ini Mila berbagi mengenai beberapa hal yang harus diperhatikan saat presentasi online. Mulai dari pembuatan Slide presentasi dan saat presentasi itu sendiri.
Dalam agenda yang diadakan secara daring melalui flatform Zoom Meeting ini dihadiri lebih dari 40 orang. Sebagian besar adalah kader-kader UKM Bapinda yang tersebar di lima Fakultas (Fakultas Dakwah, Syariah, Ekonomi, Usuludin dan fakultas Tarbiyah).
Hal ini pun, menjadi pengalaman pertama buat Mila. Mila masih ingat betul, waktu itu (sekitar 2013-2017) Mila selalu jadi peserta, pernah juga jadi paitia acaranya. Selalu ada kekaguman ketika melihat pemateri-pemateri menjelaskan di depan (dulu mah offline yaa).
"Hebat banget ya kakak dan mbak-mbak itu, apih, tampil percaya diri, memberikan inspirasi Mungkin itu juga akan terjadi ke Mila ya. hari ini Mila di belakang sebagai peserta, tapi dua, tiga, lima, tujuh tahun kedepan, Mila lah yang menjadi pematernya." (sambil senyum-senyum sendiri)
Sampe teman Mila yang melihat ini heran dan bertanya
"Ukh Mila, Anti kenapa senyum-senyum sendiri?"
"Enggak ukh. kagum aja sama mbak yang jadi pemateri di depan."
"Iya ukh. ana juga terpesona dengan mbak itu."
Kalau tidak salah dulu itu ada Pegi Melati, mbak Naqi sama ummu (lupa saya juga namanya)
Eh! kembali kesini lagi ya. Kalau dari Ahmad Nur Khalik (Tim Pembina UKM Bapinda) saat sambutannya mengatakan, bahwa tujuan dari digelarnya agenda ini adalah untuk mendorong agar para kader-kader UKM Bapinda bisa mengetahui dasar-dasar copywriting dan memahami tips dan trik presentasi Online.
Mila lanjut nanti ya tulisannya. Mau berangkat kerja. hehe
Bandar Lampung- Sejumlah pengurus dan kader Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Pembinaan Dakwah (UKM Bapinda) mengikuti Talkshow Kemediaan secara daring melalui flatform Zoom Meeting, Sabtu, 6/11/2021
Bandar Lampung – Milah Smart, training facilitator memberikan materi seputar sumpah pemuda dan kualitas pemuda Islam pada diskusi online UKMI Ar-Rahman Teknokrat Indonesia, Ahad, 31/10/2021.
Sahabat Mila dalam hidup ini, setiap orang di dunia ini pasti punya ujian kehidupan yang berbeda-beda. Misal kita sebagai seorang mahasiswa. Ada yang Allah uji dengan kekurangan biaya kuliah, belum bisa bayar uang kontrakan, ndak ada uang untuk beli sayuran, mau kerja kelompok harus iuran sekian puluh ribu, diundang teman untuk hadir tasyakuran wisuda, sementara kita ndak pegang uang seperserpun. Pernah mengalami?
Teman seangkatannya di kampus sudah pada lulus S1, sedangkan kita masih disini-sini aja. Sudah berangkat pagi-pagi ke kampus, hujan-hujanan, Eh ternyata kagak kuliah, dosennya kagak masuk.
Skripsi tidak digarap, penelitian skripsi tertunda, bimbingan skripsi dicoret-coret terus. Ditinggal sahabat menikah, ditikung dari belakang dan lain-lainnya. Ayo cung! siapa yang mengalami hal diatas. Hehe. Senyum dulu atuh neng:)
Milah Smart - Hilang Tanpa Bilang |
Ya. Tahun ini memang menjadi ledakan buat Mila. Selain memperdalam skill di dunia Slide Designer, Mila juga memperdalam skill di dunia kepenulisan.
Berawal dari sebuah tawaran nulis buku antologi bersama Nubala Project, impian yang pernah ditulis di delapan tahun silam baru terwujudkan tahun ini.
Pada awalnya belum PeDe.
Mungkin gitu tulisan Mila layak dibaca?
Alhamdulillah, berkat dukungan dan doa dari orang tua, teman, juga bimbingan para mentor di grup serta semangat dari muridku (Arai namanya) Mila akhirnya bisa menerbitkan 6 buku antologi.
Hal ini tentu tidak semata-mata terbit "cling" gitu. Ada perenungan panjang, mentoring, juga survey yang Mila lewati.
Dari enam buku diatas, sebagiannya yang berbentuk cerpen yang diangkat dari kisah nyata dan fiksi. Sebagaiannya adalah tulisan perjalanan Mila meraih impian.
Satu hal yang bisa Mila bagi kepada sahabat semua, kenapa Mila semangat untuk menempa diri di dunia kepenulisan. Yakni nasehatnya imam Al-Ghazali. "Jika kau bukan anak raja dan kau bukan anak seorang ulama besar, maka jadilah penulis."
Mila kemudian belajar bahwa membaca adalah menginstal kebaikan dalam diri dan menulis adalah untuk mentrasfer kebaikan.
Kemudian, ada banyak juga manfaat yang bisa kita dapatkan kalau kita punya skill menulis.
Doakan ya, saat ini Mila sedang menulis buku solo mengenai buku motivasi. Targetnya terbit di hari ulang tahun Mila. Asyik
Salam,
Milah Smart
Slide Designer Muslimah & Training Facilitator
Milah Smart - Suara Merdu Usaid Bin Hudhair |
Assalamualaikum
sahabat Mila, semoga Allah senantiasa memberikan kita keistiqomahan dalam
beriman, beribadah dan bermuamalah. Shalawat dan salam mari kita sampaikan
kepada Rasul Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat dan orang-orang yang
senantiasa berkomitmen dengan ajarannya.
Dalam
satu kesempatan, seorang Mus’ab bin Umair (seorang Sahabat Rasululah yang
diutus untuk berdakwah ke kota Yatsrib, Madinah) membacakan Alqur’an saat
bertemu dengan para pemuda yang ada di kota Yatsrib.
Dari
sekian banyak orang yang mendengarkan bacaan Alqur’an yang dilantunkan oleh
Mus’ab ini, ada laki-laki yang terpesona dan takjib dengannya. Namanya Usaid
bin Hudhair. Ia adalah kepala suku Aus yang sudah lama menetap di kota Madinah.
“Alangkah
indahnya yang kamu baca itu.” Kata
Usaid bin Hudhair.
Usaid
belum pernah mendengar bacaan yang mengagumkan seperti itu. Ia kemudian masuk
Islam untuk bisa mengenal lebih jauh tentang ajaran yang dibawa oleh Rasulullah
SAW.
Sejak
masuk Islam, Usaid sangat gigih dan semangat untuk memperlajari ayat-ayat
Alqur’an. Usaid memang diberikan kecerdasan otak yang cemerlang dalam menghafalkan firman-firman Allah. Terbukti
setelah ia berislam ia tidak pernah meninggalkan hari tanpa membaca Alqur’an.
Kalau bahasa sederhananya, tiada hati tanpa membaca Alqur’an.
Usaid
sangat mencintai ayat-ayat Alqur’an. Baginya ayat-ayat Allah itu begitu
mengagumkan! Bila ia sedang membaca Alqur’an, suaranya begitu merdu dan
menyekukkan hati. Sangat indah dan jernih. Terlebih lagi saat ia membacanya pada
malam hari.
Para
sahabat pun sangat senang ketika Usaid melantunkan firman-firman Allah itu.
Bahkan ada diantara mereka yang menunggu-nunggu Usaid ketika akan memaca
Alqur’an.
Suatu
hari, Usaid duduk di belakang rumahnya. Anak-anak dan istrinya pun sudah
tetelap tidur tepat disampingnya. Tidak jauh dari tempat duduknya, ada beberepa
kuda miliknya yang sedang berdiri kokoh dan gagah. Terikat kuat di dekat tiang
rumahnya.
Ya,
Usaid memang terkenal sebagai penunggang kuda yang ulung, bahkan dirinya tergabung
dalam pasukan berkuda Islam. Kecekatan Usaid dalam menunggang kuda begitu
mengagumkan dan memukau. Selain itu, Usaid juga sangat menguasai pedang dan
sangat jago memanah. Kuda yang gagah, pedang dan panah, selalu senantiasa
menemani Usaid saat ikut dalam peperangan.
Nah!
Malam itu, udara begitu sejuk dan lembut. Langitpun begitu bersih dan jernih. Bintang-bintang
terlihat indah berkelap kelip. Suasana yang begitu tenang dan hening itu
membuat Usaid bin Hudhair tergerak untuk membaca Alquran. Ia kemudian berwudu,
mengambil Alqur’an dan membacanya. Ayat-demi ayat yang dilantunkannya begitu
menenangkan. Suaranya mengalir merdu.
Saat beliau
sedang melantunkan ayat-ayat Allah, tiba-tiba kuda-kudanya berputar-putra.
Hiiiiekkk.....
Hiiiiekkk.... Kudanya berlari sambi bersuara. Saat
Usaid berhenti membaca Alqur’an, kuda-kudanya pun berhenti berputar. Saat ia
membaca Alqur’an lagi, kuda-kudanya kembali berputar sangat kencang. Saat Usaid
berhenti membacanya, maka kudanya pun ikut berhenti. Begitupun seterusnya
hingga Usaid menjadi heran.
“Ada
apa ini?” Usaid berbisik dalam hatinya.
Ia kemudian
bangkit melihat kuda-kudanya. Saat ia meliat ke atas langit, ia sangat terkejut.
Usaid melihat ada Awan yang membentuk seperti payung raksasa. Indah dan sangat
berkilau. Menggantung seperti lampu-lampu yang bersinar terang dan berkilau. Tak
lama awan itu bergerak dan hilang dari penglihatan Usaid.
Keesokan
harinya, ia segera bertemu denga Rasulullah dan menceritakan apa yang dialaminya
tadi malam. Mendengar hal itu, Rasul tersenyum dan mengatakan “Wahai Usaid,
itu adalah malaikat yang ingin mendengarkanmu membaca Alqur’an. Jika engkau
teruskan bacaanmu, niscaya banyak oang yang akan melihatnya pula.”
Sahabat
Mila, mendengar apa yang disampaikan Rasul, Usaid begitu berbahagia. Kuda-kuda
yang berputar saat Usaid membaca Alqur’an juga mereka melihat para malaikat itu
di langit. MasyaAllah yah.
Barokallah
ya wahai Usaid. Sungguh engkau adalah teladan bagi kami. Semoga Allah senantiasa
meramatimu dalam surgaNya. Sahabat Mila, bacaan Alqur’an Usaid ini tidak hanya didengarkan
oleh para penduduk bumi tapi juga penduduk langit.
Lalu bagaimana dengan kita? Semoga kita bisa belajar dengan sosok Mujahid satu ini ya.
Salam,
Milah Smart
Slide Degisner Muslimah &
Training Facilitator.