Jumat, 28 April 2023

Doa Untuk Orang Tuaku

 

Milah Smart - Doa untuk Orang Tua


Assalamualaikum sahabat Mila, semoga dalam keadaan sehat dan berbahagia. 

Sahabat, Mila mau tanya. bener ndak atau pernah ndak merasa, saat kita jauh dari orang tua, pasti ada yang berbeda.


Ingat ndak dulu waktu kita masih kecil, juga pas SD atau SMP, sarapan masih disiapkan oleh Ibu. Mila sampai SMA masih disiapkan sarapan pagi dan bekal sekolah sama Ibu. Iya, disiapkan karena Mila biasanya mengerjakan tugas lain. Biasanya kalau pagi-pagi Mila dan adek-adek beres-beres kamar, mandi, nyuci piring, nyapu halaman dan ngepel. 


Kalau musim kemarau biasanya mengambil air dari sumur mata air. Jaraknya jauh, sekitar 10-15 menit dari rumah. Biasanya habis subuh naik motor sama adek Fatimah, Lukman. Adek Imut kadang-kadang ikut karena di masih kecil. 


Terus bawa Jerigen besar (sekitar ukuran 50 liter) bulak balik menuhi ember dan bak di rumah. Seru aja waktu itu, selain biasa main sambil bantu orang tua, kami juga bisa main air dan main motor ala pembalap di Moto GP gitu. Haha. 


Kalau hari Sabtu atau Ahad biasanya nyuci motor sama menuhin semua wadah ember atau apapun itu yang di rumah. Tujuannya untuk stok air bersih buat nyuci piring, mandi dan lainnya. Waktu itu Mila baru masuk sekolah menegah. 


Oh ya, sumur tempat kami mengambil air itu adalah sumur milik Uwa Jenab dan Uwa Emis. Bukan hanya Mila dan adek-adek yang mengambil air di sumur ini. Tetapi dari dua blok. Blok Rombongan Tiga dan ada juga kadang-kadang dari daerah Rombongan Lima. Semua air diberikannya gratis oleh Uwa Jenab dan Wua Emis. Gak mau juga menerima bayaran. Tapi kadang-kadang kami mengirimkan gula merah untuk ngopi ke rumah Uwa Jenab dan Uwa Emis. Wa Emis (Lak-laki) sudah meninggal (sekitar lima tahun yang lalu). Semoga Allah termpatkan di tempat terbaik disisiNya. 


Umi dan Abi memang kemana? Umi itu masak dan menyiapkan bekal anak-anak dan suaminya. Rutinitas Abi setiap pagi itu ke kebun. Menderes air gula aren Berangkat biasanya pukul 06.00 WIB dan pulang setengah atau satu jam kemudian. Setelah makan dan lainnya, Abi ke kebun lagi pulang dzuhur kadang sore. 


Nah sahabat Mila, yang dulu biasanya kita itu disiapakan sarapan, dibawakan bekal, barang-barang yang kita perlukan disediakan. Tapi sekarang, kita udah jauh dari mereka, kita harus belajar dan menyiapkannya sendirian.


Mila kerasa banget waktu masuk kuliah (tahun 2013) dan itu merantau ke bandar Lampung. Sebetulnya masih dalam satu provinsi. Jarak tempuhnya pun masih terjangkau 3-4 jam aja. Tapi waktu itu, buat Mila udah paling jauh banget. Satu bulan mewek karena kurang betah. Adaptasi lingkungan, teman dan kebiasaan. Awalnya berat tapi alhamdulillah bisa melewatinya.


Pernah juga diawal-awal KULTAH (bahasa masa orientasinya mahasiswa baru di kampus Islam) Mila sakit typus dan itu kali pertama Mila terjangkita tipus dalam hidup. Tidak ada orang tua, kakak yang waktu itu masih kuliah S1 juga di metro, dateng ke kontrakan jagain dirawat bebera hari dan ada teman juga yang dikenal di kontrakan. Kami sama-sama mahasiswa baru sttatusnya.


Jauh dari orang tua, membentuk pribadi Mila menjadi lebih kuat. Satunya adalah sikap mandiri. Bagaimana tidak nyuci baru sendiri, masak sendiri, makan juga kadang sendiri. Mila dulu itu enggak suka Terong atau Pare, semenjak kuliah akhirnya suka. Karena dulu mbak-mbak di kontrakan suka masak dan Mila sering dikasih. 


Sahabat Mila ada yang sama seperti ku pengalamannya? Awal-awal kulian pulang dua pekan sekali, meweknya satu bulan karena jauh dari orang tua. Tapi satu hal yang Mila akhirnya sampai pada titik ini adalah karena doa-doa dari orang tua.


Mereka senantiasa memenjatkn doa dan kesuksesan untuk anak-ananya. Ditengah kondisi kita yang sekarang sulit pun, pasti disana ada doa-doa orang tua. Maka tetap semangat ya. Jangan menyerah.


Secapek-capeknya kita hari ini belajar, diskusi, nyusul laporan akhir dan masalah pelih yang kita sedang hadapi, tidak sebanding dengan peluh keringat dan perjuangan orang tua membersarkan kita. 


Tetap semangat yaa! 

Kedua orang tua kita,  senantiasa berdoa bahkan sambil menangis di setiap sujud malamnya, mendoakan kita, agar kita kelak bisa pulang dengan membawa keberhasilah. Bukan kekecewaan.

Maka dari itu, untuk kita yang disini, yang jauh dari orang tua karena sedang menuntut ilmu, yuk, bersungguh-sungguh dalam belajar dan jangan bermalas-malasan


Yuk, Kita doakan orang tua kita. Mila pandu doanya. Semoga berkenan yah.

Ya Allah, haramkanlah api neraka menyentuh kulit kedua orangtuaku. Limpahkanlah mereka rahmat, kebahagiaan dan kebaikan baik di dunia ini sampai di akhirat nanti, Aamiin Allahumma aamiin.



Salam, 
Milah Smart

Tidak ada komentar:

Posting Komentar